Sabtu, 28 Februari 2015

jadi ibu rumah tangga itu asik

percaya ga? itu beneran. sudah saya alami sendiri. dan saya bersyukur dan tak berhenti bersyukur karena Alloh menempatkan saya pada posisi ini sekarang :D.

Wuaaahhhhh...serasa bangun dari tidur panjang akhirnya saya bisa ngeblog lagiiiihhhhh.. 2 tahun lebih mungkin sejak postingan saya yang terakhir. apakabar yaa dunia blogger? hehehe..masih aktif sih di blogger,tapi cuma sebagai silent reader aja. padahal sebenernya saya nafsu banget pengen nulis, curhat banyak banget dua tahun belakangan saya sibuk apa aja. hehehe. 

Well, jadi terakhir kalisaya nulis tuh sekitar bulan januari 2013 (kalo ga salah) dengan kondisi saat itu saya lagi bedrest karena kehamilan saya agak bermasalah. dan itu sudah 2 tahun yang lalu, kini si utun itu sudah lahir dan tumbuh jd anak super aktif, namanya Wibi :*. Saya sudah merasakan bagaimana waowwnya proses jadi ibu yang sesungguhnya, dan masih berproses sampai sekarang. ohh iya, sejak hamil saya memang sudah tak bekerja. ditambah dengan kelahiran wibi membuat saya sampai detik ini tak mau meninggalkan rumah. sebenernya si mas juga ga ngebolehin istrinya yang cantik ini keluar rumah sih. Kata beliau, sudah mas aja yang kerja nii di rumah sama wibi. Dannnn, jadilah saya ini tak lagi berpredikat sebagai wanita karir. 

Dua tahun bisa dibilang sebentar, dan tanggal 4 besok ini sudah tahun ke3 pernikahan kami. Ga kerasa memang, karena rasanya baru kemarin aja si mas ngucapin ijab qobul depan penghulu. dulu saya sering crita tentang keteledoran saya sebagai istri, alhamdulillah sih 2 tahun menghilang ini lumayan ada perbaikan. rumah hampir selalu rapi, buat saya ada anak kecil ga jadi alasan rumah jadi berantakan. ga tau kenapa saya jadi alergi liat yang serba berantakan. urusan rumah tangga juga mampu saya handle dengan baik. yahh ibaratnya saya tuh lagi bermetamorfosa jadi the real great fulltime mom gitu deh. kan ga seru juga kalau uda niat jadi ibu rumah tangga tapi masih males-malesan aja. apa-apa serba berantakan. diiih bukan saya banget gitu :D.
selain jadi satpan ini rumah, jadi pengasuh anak, jadi tukang masak, tukang cuci, dan setumpuk tugas ebagai ibu rumah tangga yang dinesnya ga kenal waktu dan libur itu, saya dapet gaji luar biasa. benerann seuuussss,, sayah dapet gaji nikmat yang luar biasa dari Alloh. hidup saya di rumah rasanya tenang gitu, dan dilimpahi berkah. hidup dalam kesederhaan yang penuh syukur. ya walaupun mungkin banyak yang menilai menjadi seperti saya ini membosankan. tapi apakah membosankan? emmmm.. iyaa!! saya akui yang berat dr ini adalah bosan, tapi yaa teratasi juga sih dengan banyak baca, sharing sama ibu-ibu lain. dan bener-bener memaknai kalau yang saya lakukan ini memang sudah yang seharusnya saya lakukan sebagai perempuan.
dulu awal-awal sih sempet pengen kerja lagi, tapi sekarang keinginan itu udah ga ada walau cuma sedikit. karena semakin bertambahnya usia saya sadar, hidup ni terlalu singkat untuk kita gunakan mengejar hal-hal duniawi. biarlah si mas saja yang bekerja untuk makan, amal, dan shopping hahahaha...(teteuuupp yess urusan belanja ini). saya ga mau kehilangan sedetikpun waktu saya mendampingi tumbuh kembang Wibi, ga mau melwatkan saat-saat saya antar dia sekolah, jemput pas dia pulang terus nemenin dia main dan beajar setelahnya. simpel kan? tapi itu menurut saya lebih membahagiakan. daripada sampai rumah saya sudah kelelehan bahkan sekedar untuk menanyakan si kecil tadi ada PR tidak? :D

Intinya sih saya nulis ini sekedar curhat saja. toh setiap orang juga punya pandangan sendiri tentang bagaimana ukuran bahagia masing-masing dr mereka. nah ini versi bahagia saya....

Minggu, 10 Februari 2013

perkembangan buah hati minggu per minggu


(sumber: www.infoibu.com)

Selamat atas kehamilan anda! 


Perkembangan bayi dalam kandungan anda akan menjadi salah satu hal yang sangat menyenangkan dalam proses kehamilan ini karena hampir semua apa yang anda lakukan berefek tehadap bayi dalam kandungan anda ini. ---Mari kita melihat apa saja perkembangan dan perubahan yang terjadi pada bayi pada periode awal kehidupannya. 



Minggu ke 1: 
Pada minggu ini, menjadi menstruasi yang terakhir sebelum kehamilan. Perdarahan terjadi dan hormone-hormon ditubuh mempersiapkan sel telur untuk dilepaskan. 

Minggu ke 2 : 
Uterus (dinding rahim) menebal dan mempersiapkan untuk tahap ovulasi. 

Minggu ke 3: 
Merupakan masa ovulasi (pelepasan telur). Kehamilan terjadi pada saat ini. Pembuahan terjadi pada saat sperma dari pasangan anda bertemu dengan sel telur anda di tuba falopi. Pembuahan memerlukan waktu 4 hari, setelah telur dibuahi maka dinamakan zygote 

Minggu ke 4: 
Saat buat si zygote kecil untuk menemukan tempat didalam rahim anda. Dengan berakhirnya minggu ini, anda tidak mendapat menstruasi, dan menjadi tanda pertama kemungkinan kehamilan. Pada beberapa wanita mendapatkan sedikit perdarahan dan disalahartikan sebagai menstruasi, sebenarnya perdarahan yang sedikit itu karena implatasi dari zygote ke dinding rahim anda.

Minggu ke 5: 
Ukuran bayi anda sekarang sekitar sebuah biji aple dan pada minggu ini disebut sebagai embrio. Bayi anda sudah mempunyai detak jantung sendiri, plasenta dan tali pusat sudah berkerja sepenuhnya pada minggu ini. Vesikel-vesikel otak primer mulai terbentuk, sistim saraf mulai berkembang. 

Minggu ke 6: 
Embrio terlihat seperti berudu. Pada minggu ini dapat mengenali kepala, ekor, tangan dan anggota badan masih seperti tunas. 
Pada minggu ini pembentukan awal dari hati, pancreas, paru-paru,kelenjar tiroid dan jantung. 

Minggu ke 7: 
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan unutk pertama kalinya. Bayi mempunyai reflek dan bergerak spontan(anda belum dapat merasakannya). Akhir minggu ke ini otak akan terbentuk lengkap. 

Minggu ke 8: 
Embrio sekarang berukuran panjang sekitar 25-30 mm. Lengan dan kaki sudah terbagi menjadi komponen paha, kaki,tangan, lengan, bahu. Organ reproduksinya mulai terbentuk begitu juga dengan kartilago dan tulang. Telinga luar sudah terbentuk sempurna, mata membentuk pigmen. Didalam otak, jaringan saraf berhubungan dengan lobi penciuman di otak. 
Jantung sudah memompa dengan kuat dan irama teratur. 

Minggu ke 9: 
Pergerakan pertama fetus dapat dideteksi dengan USG. Pada minggu ini perut dan rongga dada sudah terpisah dan otot mata dan bibir atas terbentuk. 

Minggu ke 10: 
Tulang sudang menggantikan kartilago. Diafragma memisahkan jantung dan paru-paru dari perut. Otot leher terbentuk. Otak berkembang cepat dalam bulan terakhir ini sehingga proporsi kepala lebih besar daripada tubuh. 

Minggu ke 11: 
Organ seks luar sudah terbentuk, juga folikel-folikel rambut dan gigi. Bayi sudah dapat menelan cairan amnion dan mengeluarkan kembali(kencing). 

Minggu ke 12: 
Ukuran fetus anda sekarang sekitar 8 cm. Semua organ vital bayi sudah terbentuk. 
Dengan signal dari otak, otot akan merespon dan bayi sudah dapat menendang. 

Akhir trimester pertama,organ-organ tubuh bayi sudah terbentuk. Rasa mual dan lelah pada anda sudah hilang. Perkembangan selanjutnya anda akan melihat pertumbuhan bayi (dan juga anda) bertumbuh lebih besar.


Perkembangan bayi anda pada bulan kehamilan 13-28 minggu (trimester ke dua)
Memasukin trimester ke dua ini dunia luar akan mulai menyadari anda sebagai si calon ibu, karena perut anda sudah mulai terlihat. Bersamaan dengan rasa mual, lemas menghilang pada akhir trimester pertama, bayi anda akan terus bertumbuh, begitu juga anda. 

Minggu ke 13: 
Panjang bayi sekitar 7,5 cm dengan trakea, paru-paru, perut,hati, pancreas, dan usus berkembang ke fungsi terakhir. Pita suara mulai terbentuk, dan tunas gigi muncul dengan 20 gigi bayi. Pada minggu ini jari tangan, telapak kaki, mulai terlihat. 

Minggu ke 1 4: 
Pada minggu ini organ seks bayi sudah dapat dibedakan antara laki dan perempuan. Denyut jantung bayi berdetak kuat (detak jantung hampir 2X lebih cepat dari anda) dan anda dapat mendengarkannya di dokter anda. Sudah memberi respon terhadap dunia diluar rahim ibu, bayi mungkin akan bergerak bila anda mengusap perut anda, tapi anda mungkin masih belum dapat merasakannya. 

Minggu ke 15: 
Bayi anda sudah mulai dapat mendengarkan anda, mendengarkan denyut jantung anda, suara perut anda, juga suara anda. 
Sekarang bayi anda sudah mulai mempunyai rambut di kepalanya, juga bulu mata dan alis. 
Ukurannya sekarang 114 gram dengan panjang sekitar 15cm. 

Minggu ke 16: 
Jika anda melakukan USG saat ini mungkin anda dapat mengetahui jenis kelamin. Otot bayi sudah berkembang dan menjadi kuat. Gerakannya semakin aktif. Mulai mengisap ibu jarinya, menguap, merenggangkan tubuhnya, sudah menelan-kencing dan cengukan. 
Pada minggu ini jika sinar terang diletakkan diperut anda bayi akan mengerakkan tangan – matanya. 

Minggu ke 17: 
Masih banyak ruang dalam rahim anda bayi akan bergerak merasakan sekitarnya. Kulit bayi anda berkembang dan transparan. Terlihat merah sebab pembluh darah masih terlihat jelas. 

Minggu ke 18: 
Sekarang bayi sudah dapat mendengarkan suara dari luar tubuh anda, bayi akan bergerak atau melompat ketika mendengarkan suara keras. 
Otot bayi sudah dapat berkontraksi dan relaks, bayi sudah dapat menendang atau meninju. Bergerak sangat aktif , dalam minggu ini mungkin anda sudah dapat merasakan gerakan putarannya untuk pertama kali. 

Minggu ke 19: 
Sekarang panjang bayi anda sekitar 23 cm. Jika anda belum juga merasakan bayi anda, mungkin anda akan mulai mersakan gerakkanya minggu ini. 

Minggu ke 20: 
Otot bayi anda semakin kuat tiap minggu. Jika anda masih belum dapat meraakan gerakkanya, anda pasti akan merasakan gerakkanya sekarang. Anda mungkin salah mengartikan gerakkanya pertama kali sebagai angin, karena terasa seperti letupan gelembung-gelumbung didalam. 
Bayi anda bergerak sekitar 200 kali sehari , tapi anda hanya akan merasakan sedikit dari semua gerakan ini. 

Minggu ke 21: 
Panjang sekitar 28 cm. Anda akan merasakan lebih banyak gerakan bayi anda sekarang karena bayi makin aktif. 

Minggu ke 22: 
Bayi anda sadar akan lingkungannya dan bayi akan merasa tenang ketika mendengarkan suara dan sentuhan anda diperut. Tubuh bayi mulai memproduksi sel darah putih. Ini penting untuk bayi dalam melawan penyakit dan infeksi. 

Minggu ke 23: 
Panjangnya sekitar 23 cm. Sekarang ukuran kepalanya sudah sesuai dengan tubuhya . Saat ini bayi terlihat sama seperti akan lahir nanti tapi lebih kecil dan kurus saat ini. 
Anda dapat mendengarkan detak jantung bayi anda dengan stestoskop.(letakkan stestoskop langsung diperut anda). Pertumbuhan otak sangat cepat. 

Minggu ke 24: 
Pendengaran bayi sudah terbentuk sempurna. Bayi akan bergerak dengan suara musik dari luar. Bayi membentuk pola kapan saat tidur dan kapan saat bangun, anda akan merasakan dengan suatu saat bayi bergerak terus, dan saat lain tidak. 

Minggu ke 25: 
Bayi mulai berlatih bernafas dengan menghirup dan menhembuskan cairan amnion, yang mana kadang membuat bayi cegukan—dan anda akan dapat merasakannya juga. 

Minggu ke 26: 
Bayi sudah mempunyai lemak dibawah kulit, yang akan membantu mengontrol suhu tubuhnya pada saat lahir. Wajah dan tubuhnya secara umum akan terlihat bayi saat lahir. Panjang sekitar 28-32 cm dengan berat sekitar 680 gram. 

Minggu ke 27: 
Matanya sudah terbuka dan melihat sekelilingnya untuk pertama kalinya. Bayi terlihat seperti bernafas tetapi sebenarnya bayi mengambil air bukan udara. Ini merupakan latihan yang baik untuk paru-parunya. 

Minggu ke 28: 
Pada bayi laki testis akan turun ke kantung skrotum. 
Jaringan otak berkembang. Sekarang bayi anda dapat bermimpi. 

Perkembangan bayi anda minggu ke 29-40 (trimester ke tiga) 
Memasuki trimester teakhir ini anda akan mulai mengunjungi dokter anda 2 minggu sekali, sibuk mencari nama unutk si kecil, dan kurang waktu tidur karena perut yang makin membesar ini....apapun itu dibawah ini perkembangan bayi dalam kandungan anda pada trimester teakhir ini. 

Minggu ke 29: 
Posisi bayi saat ini mempersipakan diri seperti posisi lahir dengan kepala kearah bawah. Jaringan lemak terus terbentuk. 

Minggu ke 30: 
Bayi anda mengisi hampir seluruh ruang di rahim anda. Ketika bayi menendang atau mendorong, anda dapat melihat kaki atau tangannya bergerak dibawah kulit perut anda. 
Otak berkembang sangat cepat. 

Minggu ke 31: 
Bayi makin bertumbuh besar, maka ruangan rahim menjadi lebih sedikit, bayi akan berkurang gerakknya. Bayi kemungkinana dalam posisi melengkungkan badan dengan dengkul dilipat, dagu di dadanya dan tangan dan kaki saling bersilang. 

Minggu ke 32: 
Bayi berada dalam posisi kepala dibawah sampai nanti lahir. Bayi akan tetap menendang, gerakan rata-rata sehari meningkat 375 perhari, tapi anda tidak akan merasakan semuanya ini, 10 gerakan sehari sudah normal. 

Minggu ke 33: 
Anda akan makinmerasakan gerakknya karena bayi mengisi hampir seluruh ruang rahim. Gerakan akan menjadi aktif suatu waktu yang membuat anda tak nyaman,terutama ketika kakinya dibawah tulang rusuk anda. 
Bayi mempunyai seluruh rambutnya pada minggu ini. 

Minggu ke 34: 
Pertumbuhan terutama pada otak dalam minggu –minggu ini. 
Semua system tubuh sudah terbentuk sempurna, walaupun paru-paru masih tetap belum matang. 
Bayi memberi respon terhadap suara yang familiar. 

Minggu ke 35: 
Bayi terus menambah cadangan lemak bawah kulitnya. Kepala bayi sudah mulai memasuki panggul. 

Minggu ke 36: 
Mulai dari minggu ini bayi sudah mempunyai ukuran dan kematangan yang siap untuk lahir. Jika bayi lahir pada minggu ini bayi lahir premature tetapi akan bayi akan baik saja. 
Pada bulan terakhir kehamilan ini bayi akan mendapat antibody dari ibunya, seperti campak. 
Lemak akan terus bertambah diabwah kulit bayi setiap hari. 

Minggu ke 37: 
Bayi akan terus berlatih untuk mengerakkan paru-parunya, karena bayi akan bernafas setelah dilahirkan. 
Jika posisi kepala bayi dibawah maka kemungkinana kepala sudah memasuki panggul ibu pada minggu ini. 

Minggu ke 38: 
Reflek bayi sudah terkoordinasi, bayi sudah dapat mengedipkan mata, mengerakkan kepala, memegang, dan merespon suara, sentuhan, dan cahaya.
Bayi sudah dapat membedakan antara terang dan gelap. 

Minggu ke 39-40: 
Bayi sudah siap untuk lahir. 
Bayi sduah terlihat cukup montok sekarang, dengan lemak yang terbentuk dibawah kulitnya, akan mampu mengatur suhu tubuhnya saat lahir. 
Kulit bayi halus dan lembut. Berat bayi sekitar 2.7kg-3.2kg dengan panjang sekitar 50 cm. 

Selamat, saat ini setiap waktu anda akan menjadi seorang ibu! 

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu”(Luqman:14.)

Selasa, 06 November 2012

Lengkap :)

Cukup sepi pagi ini,,memandangi layar laptop sambil memeluk guling kesayangan,, mencoba melupakan rasa  mual dan kaku di perut. Memutuskan untuk beristirahat di rumah bukan tanpa alasan, mengingat akhir2 ini hanya tidur yang bisa saya lakukan di tempat kerja sembari berjuang melawan rasa mual yang begitu terasa. Tentu ibu tidak akan menyalahkanmu sayang..Ayah dan ibu telah menantimu sejak 6 bulan lalu, bertanya-tanya kapan rahim ibu akan dihuni olehmu. Dan rasa-rasa seperti ini tentu tak akan berarti untuk Ibu, karena memang seperti ini yang selalu kami inginkan. 
Bagi pasangan yang sudah menikah kehadiran buah hati pasti merupakan satu hal yang sangat dinantikan, betapa tidak, kebahagiaan dalam rumah tangga rasanya tak akan sepurna jika tidak dilengkapi tawa dan tangis makhluk kecil nan menggemaskan. Sejak belum menikah, saya dan suami sudah memutuskan untuk tidak menunda memiliki anak. Dan tiap bulannya kami menunggu dengan cemas, apa kira-kira kami sudah cukup dipercaya untuk mendapatkan. Tapi rupanya Allah sedang menguji kesabaran kami, sembari menunggu kami layak menjadi orang tua untuk anak kami kelak. Kadang, saya jenuh dengan pertanyaan orang-orang yang hampir tiap hari bertanya, "sudah isi belum?" bukan sekali dua kali, pertanyaan sejenis itu lama-lama berubah dari rasa maklum menjadi gerah. Yaa... tentu itu hal yang wajar ditanyakan pada pasangan yang sudah menikah, tapi haruskah tiap hari ada yang bertanya? hmmmm...kerinduan akan hadirnya anak, dan belum ada tanda kehadirannya juga hingga waktu itu membuat batinku sebagai wanita agak terasa pedih. Tiap harinya terlantun doa untuk dipercayakan anugrah indah itu untuk kami.

Kejenuhan akan keadaan sempat muncul dalam diri saya, sampai memunculkan anggapan mungkin tidak dalam waktu dekat ini. Meyakinkan bahwa saya harus selalu kuat dan tenang, dan menjalani hari-hari dengan penuh semangat serta keceriaan. Tidak berharap terlalu tinggi agar tak muncul lagi kekecewaan jika memang belum saatnya diberikan buah hati.

Aktivitas yang lumayan padat membuat hari-hari saya berlalu begitu cepat, pola kerja dan kelelahan membuat fisik saya mudah drop. Sering harus ijin kerja karena tiba-tiba merasa tidak enak badan, belakangan malah sampai tidak ada nafsu makan. Hilangnya nafsu makan mungkin hal yang lumrah saya alami, mual dan lemas sangat wajar mengingat saya menderita maag dan anemia kronis, orang-orang di sekitar saya yang mengetahui gejala itu menganggap saya hamil. Tapi tidak dengan saya, saya menganggap ini hal biasa, perkara mual, pusing, dan lemas sudah kerap saya alami, meskipun begitu dalam hati saya amini doa mereka, berharap saya memang sedang hamil. Kondisi saya terbaca juga oleh suami, dia sepertinya mulai mengkhawatirkan kondisi saya, sepertinya dia juga menduga saya hamil. beberapa kali dia menyuruh saya untuk priksa, tapi saya selalu menolak, sepertinya akan sangat mengecewakan kalau hasilnya nanti negatif. Hingga saat tanggal menstruasi yang harusnya tepat, tetapi saya belum dapet juga, harapan saya mulai melambung, tapi imbang juga dengan kekhawatiran jika tidak sesuai harapan. Sehari dua hari, tamu bulanan itu belum juga datang, hingga 6 hari setelah itu suami memutuskan membeli testpack (soal testpack saya punya kekhawatiran sendiri karena memang dulu saya pernah merasa yakin hamil, tetapi hasilnya negatif, itu terjadi sampai 2 kali), jadi agak wajar kalau saya jadi agak sensitif dengan alat satu itu. Tapi tidak ada salahnya mencoba kan?
Bangun tidur pagi itu saya mantapkan menggunakan testpack, saat saya tunggu akhirnya garis merah iitu muncul, bukan satu tapi 2 garis merah. Rasa bahagia membuncah di dada saya. Tak hentinya saya tersenyum, sampai tak sadar saya masih berada di kamar mandi :)). Pelan saya kembali ke kamar, saya bangunkan suami perlahan. Masih agak ngantuk saat suami bertanya "Gimana Nii"?? saya diam saja sambil saya tunjukkan testpack yang hari itu terlihat seperti benda yang sangat menyenangkan. hehhehe. Suami saya tak berkata apa-apa, hanya refleks memeluk saya, terus bersyukur sambil menangis, itu benar-benar moment indah yang mengharukan dalam perjalanan kami sebagai suami istri.



Kehamilan saya membuat banyak orang jai ikut berbahagia, mendadak banyak perhatian saya dapatkan dari orang-orang sekitar, bahagia sekali..hehehehe. Terlebih suami yang jadi lebih protektif dari sebelumnya, memastikan semua baik-baik saja. Meskipun juga saya jd tak doyan makan sama sekali, cuma bisa makan buah dan minum susu, morning sickness sudah pasti saya alami, mengganggu tentu saja, tapi itu tidak sebanding dengan perasaan bahagia yang saya rasa, saya akan jadi ibu.

Hingga minggu siang pekan lalu, saya dikejutkan dengan bercak darah ditempat tidur, kaget bukan kepalang disusul rasa khawatir dan sedih. Saya panik luar biasa, pun dengan suami saya. saya hubungi ibu saya, hanya dari ibu saya bisa lebih tenang biasanya. Hmmm,, jadilah hari ini saya harus berada di tempat tidur, semua kegiatan saya praktis tak bisa saya lakukan, semua urusan rumah tangga suami saya yang ambil alih. Dalam kondisi seperti ini, saya sangat bersyukur memiliki suami seperti dia, yang mau menggantikan semua tanggung jawab istri tanpa mengeluh, saya kadang trenyuh, disela kelelahannya sepulang bekerja masih harus mengurungi makan saya, memandikan saya, mencuci baju, perabotan kotor, membersihkan rumah. Love him so much... Dan tak hentinya bersyukur memiliki suami seperti dia.

Jika ada hal yang sangat saya inginkan saat ini, adalah kesehatan untuk bayi dalam rahim ini, sehatnya suami, dan orang-orang yang saya kasihi. Berjanji akan lebih berhati-hati menjaga amanat ini.
Semoga menjadi anak yang sehat, kuat, cerdas, soleh solehah, dan sejuta keinginan yang terbaik bagi buah hati kami..

with love .......................................

Waktu Hujan Turun rintik perlahan
Bintangpun menepi, awan menebal
Kutimang si buyung, belaian sayang
Buah hati s’orang tidurlah tidur
Ibu berdoa, Ayah menjaga
Agar kau kelak, jujur melangkah
Jangan engkau lupa tanah pusaka
Tanah tumpah darah, Indonesia

Jumat, 28 September 2012

Seberapa Siap Kamu Menikah??

Bangun tidur cium pipi, ngucapin selamat pagi terus sibuk ngurus burung-burung kesanyangan. Kadang lupa kalau sudah siang, belum mandi, belum sarapan. Arrrrrg, itu yang suka bikin saya ngomel-ngomel pas pagi hari.

Hmm,, sering merasa belum terbiasa dengan semua keadaan ini. Tiba-tiba saja ada orang lain yang harus saya pikirkan sama dengan saya memikirkan diri sendiri. Memprioritaskannya seperti saya memprioritaskan saya sendiri, membahagiakan dia seperti saya membahagiakan saya sendiri, membuatnya nyaman senyaman saya mengusahakan pada diri sendiri. Ini tentu bukan perasaan yang bisa saya rasa pada setiap orang.

Hidup menuntut saya lebih dewasa, karena tak pernah mudah membiasakan memberi daripada diberi, memanjakan daripada dimanjakan, memperhatikan daripada diperhatikan. Saya dan suami harus terus mencoba bermetamorfosa untuk mewujudkan satu impian besar, membangun rumah tangga yang bahagia dan selamat dunia akhirat. 

Utamanya dia sebagai laki-laki. Dia banyak berubah dari hari pertama saya mengenlnya. Dia yang didewasakan oleh keadaan pada masa lalu, kini semakin bertambah dewasa karena kesadaran perannya sebagai kepala rumah tangga. Meskipun, laki-laki itu anak-anak seumur hidup. Senang dimanjakan, senang dilayani, suka dipeluk, hehehe. 

Sedikit referensi mungkin bagi yang belum menikah, tulisan ini mungkin bisa menjadi sedikit gambaran tentang bagaimana kehidupan dalam rumah tangga itu. Saya pernah membaca buku dari Asma Nadia berjudul Musahabah Cinta Seorang Istri. Kurang Lebih seperti ini isinya:

Seberapa Siap Kamu Menikah?

Untuk kamu yang belum menikah, please jangan tergesa menjawab pertanyaan ini. Percayalah (sambil melirik sesama istri), we used to think it can't be that hard.
Biasalah, angan-angan indah bertebaran di kepala muslimah yang belum menikah, dan saya yakin saya nggak sendiri.
Dan angan itu biasanya yang indah-indah...
Duh enaknya jika sudah menikah.
Why So?

  • ada yang merhatiin
  • ada yang antar jemput
  • ada yang kasih uang belanja dan dapat jatah jajan bulanan
  • ada yang selalu siap dengerin curhat
  • ada si dia tempat mengekspresikan perasaan sayang dan cinta kita
  • ada yang menganggap kita spesial
  • ada yang manjain kita
  • ada partner untuk mendidik dan membesarkan anak dan membuat keluarga islami
  • ada yang membantu mengarahkan potensi kita
  • ada teman setia untuk jalan-jalan
  • ada teman nyuci, nyetrika, masak, ngepel
  • dll
The thing is... mungkin di awal-awal pernikahan beberapa angan kita tentang pernikahan terbukti. 
Jalan-jalan bareng terutama semasa honeymoon. Si dia selalu berada di sisi kita, ketika cinta masih berwarna merah muda. Selalu mengantar jemput, mendengarkan seabrek curhatan kita.
Tetapi kehidupan akan bertambah keras, dan umumnya pasangan harus berjuang, dan istri tak bisa lagi bergaya sebagai si imut yang manja, yang menuntut untuk selalu menjadi prioritas utama suami, atau lebih kerennya Cinderella yang menjadi pusat perhatian Sang Pangeran.
Bukan hanya suami, istri juga mengalami ini sih. Nggak usah jauh-jauh. The minute kita punya anak pasti first priority bergeser, bukan si ayah lagi. Kini anak jadi tumpuan perhatian dan kasih sayang.

Bukan berarti lantas pasangan menjadi tidak penting lagi. Tetapi ketika terjadi perubahan dalam hidup, telepas apakah terkait pekerjaan, situasi ekonomi, tempat tinggal, posisi dan jabatan, bertambahnya anggota keluarga, wajar jika prioritas ditinjau kembali atau ikut mengalami perubahan.
Realitasnya kira-kira begini, saat hanya berdua dengan suami, maka energi dan perhatian istri hanya terbagi dua, begitu juga situasinya dengan suami. Saat hadir anak pertama, maka energi dan perhatian akan terbagi tiga, dan begitu seterusnya.
Jika memahami ini, lontaran hati yang mungkin pernah tercetus di hadapan pasangan ketika ngambek:
"aku ngerti kok, sekarang aku memang bukan prioritas lagidalam hidup kamu!".
Tidak akan semudah itu keluar. Kecuali jika suami memang nyata-nyata menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab, tidak memberikan nafkah lahir batin padahal dia mampu, atau sibuk dengan kegiatan tidak penting di luar kantor, hingga tidak punya waktu lagi untuk istri dan anak-anak. Atau menganiaya pasangan.
Keberadaan suami sebagai partner untuk membesarkan anak-anak menjadi generasi rabbani juga tenyata bukan merupakan kepastian. Cukup banyak kaum ibu yang mengeluh kepada saya , karena memiliki suami yang cuek dan tidak peduli, boro-boro memiliki konsep mengarahkan anak-anak. Sebagian ayah merasa sudah menunaikan tanggung jawab jika sudah memberikan uang belanja dan uang sekolah anak-anak.
Disinilah kreativitas seorang ibu dan kekuatan hati dibutuhkan. Siapkah jika tenyata ruang ini hanya kita isi sendiri tanpa uluran tangan suami.
Pun harapan lain seperti soal belanja rutin, uang jajan, serta semua kenyamanan hidup. Kehidupan dengan begitu banyak teka-tekinya menuntut perisiapan kita, seorang istri untuk bisa mandiri secara ekonomi, jika sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi.
Sesuatu yang saya maksud, tidak semata-mata hal-hal menyangkut perilaku suami, seperti melakukan perselingkuhan, atau menikah lagi dan menjadi kurang perhatian, atau mungkin terjadi perceraian.
Tetepi juga untuk kemungkinan-kemungkinan lain. Misal, jika suami kehilangan pekerjaan, atau dimutasi sehingga pemasukan keluarga berkurang lima puluh persen misalnya. Atau jika suami sakit bahkan meninggal dunia.
Dan ah... betapa rapuhnya kehidupan. Kematian bisa terjadi kapansaja, menghampiri siapa saja, dalam keadaan apa saja. Bahkan ditempat tidur, hanya berselang dua menit setelah saling mengucapkan selamat malam.
Bukan hal ringan...telebih jika terjadi apa-apa dan anak-anak banyak, dengan usia yang masih kecil-kecil pula. 
Mampukah kita mengambil alih tanggung jawab yang selama ini berada di pundak suami, dan tetap mampu menyejahterakan anak-anak, menjamin pendidikan, sandang, pangan, dan papan mereka, ketika hal-hal yang tidak diinginkan tejadi?
Jika jawabannya tidak, maka tebayang..bertambah lagi anak-anak yatim yang terlantar.
Tapi...jangan stress dulu.
Tidak berarti seorang perempuan harus mapan dan kaya raya dulu sebagai syarat kesiapan menikah. Rezeki Allah maha luas. Yang terpenting ada upaya serius bagi setiap istri dan calon istri untuk membangun potensi dan mengasah diri, hingga paling tidak jika tak memiliki usaha, dia memiliki skill yang akan membuatnya dengan mudah bisa berusaha atau bekerja.
Nasib anak-anak, Allah hampirkan di pundak seorang ibu, ketika seorang ayah tak lagi bisa mensuport dengan berbagai alasan.
Menikah bukan hanya persoalan mau, sudah ada calon atau belum. Tetapi sebuah kehidupan dengan tanggung jawab besar menanti kita. Dan itu membutuhkan kesiapan jasad, ruh dan akal.
                                           ................................................................................

Selasa, 25 September 2012

Suami Saya Supeer :)




Betapa menakjubkan rencana Allah untuk hidup kita, Dia pertemukan kita dengan belahan jiwa kita, kekasih kita. Seseorang yang tak memiliki ikatan darah dengan kita. Kemudian harus berjuang untuk hidup kita, mereka..suami-suami kita.

Saya merasa lengkap saat ini, dan saya merasa sempurna. Mungkin benar jika suami kita merupakan belahan jiwa kita. Karena keberadaannya kini membuat saya merasa lengkap, menjadi diri saya yang utuh. Ini bukan sesuatu yang saya lebih-lebihkan. Tetapi memang saya benar merasakan ini semua, perasaan terlengkapi karena kehadiran sosok lelaki yang menjadi suami saya.

Sebagai individu kami sangat berbeda, jika diurutkan hampir semua dalam diri saya dan suami sangat berbeda. Hobi, sifat, temperamen, latar belakang keluarga, pendidikan, selera musik, selera makan, mungkin jika dipersentase kadar persamaan kami hanya sekitar 30%. Persamaan itu adalah karena kami sama-sama ingin membentuk rumah tangga yang harmonis dan saling menyayangi.

Saya seorang yang perfeksionis, simpel, suma keras kepala, egois, prinsipil, cerewet, galak, sensitif dan  ekstrovert. Sementara suami saya orang yang santai, luar biasa sabar, tertutup introvert. Perbedaan yang mencolok seperti itu kadang memicu perdebatan-perdebatan atau bahkan pertengakaran dalam kehidupan rumah tangga kami. Tapi perbedaan-perbedaan itu pula yang sepertinya saling melengkapi dari kekurangan kami.

Sampai hari ini saya mengenal suami sebagai lelaki yang memiliki kadar sabar hampir 90%. Dia sangat sabar mengahadapi kecerewetan, kebawelan, kekeras kepalaan dan keegoisan saya. Saya cukup sadar dengan sifat keras kepala saya. Semua orang yang mengenal saya sangat paham betul dengan sifat saya. Saya sangat menjaga prinsip saya. Hal yang saya anggap benar akan saya pertahankan tidak peduli orang tidak menyukai atau bahkan bersikap sinis tentang hal yang saya yakini. Suami saya mengimbangi semua itu dengan kesabarannya. Mungkin saya bisa memilihnya karena saya memang perlu sosok sabar yang dewasa dalam memandang masalah. Sebenarnya saya sering merasa kasihan dengan suami saya. Terlebih saat saat sedang datang bulan, saya sering uring-uringan tanpa alasan jelas. Jika melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan saya, emosi saya seketika naik. Suami kemudian jadi semacam tempat pelampiasan emosi saya itu. Untungnya suami saya sabar dan cukup memahami, kalau saya sudah mulai uring-uringan biasanya dia akan menenangkan saya seperti seorang bapak yang mengahadapi anak perempuannya yang sedang rewel hehehehe. Bahkan jika saya sedang rewel dan tak bisa tertangani, suami biasanya mengambil segelas air putih dan membacakan doa, lalu menyuruh saya minum. Percaya atau tidak biasanya sehabis meminum itu saya akan tenang dan tidak rewel lagi (ini malah seperti sedang kesurupan ya sayaa :D). 

Kesabaran suami kadang masih teuji dengan ketidak cekatan saya sebagai wanita. Saya bukan tipe wanita rajin jaman dulu yang dengan gagahnya menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga dengan sempurna. Tapi karena sisa-sisa sifat malas saya yang terpupuk subur sewaktu ngekos saat kuliah dulu, saya sama sekali belum terbiasa bangun pagi. paling pagi saya bangun jam 5 pagi, yang menurut mbah putri saya itu sudah sangat siang (ini semua karena di kos saya terbiasa bangun jam 8 siang hehehe). Bangun siang membuat saya  hanya mungkin membuat sarapan yang simpel untuk suami saya. Coba tanyakan suami saya tentang sarapan paginya, pasti akan meluncur jenis-jenis makanan praktis seperti mie goreng telur, telur orak-arik atau cuma nugget goreng. Kalau sedang benar-benar malas saya memilih membeli sarapan dari pada repot-repot memasak. Padahal sebenarnya masakan saya cukup enak (pengakuan dan kesaksian suami, adik atau teman dan orang-orang yang beruntung menyicipi masakan saya hehehe) itu beneran loh bukan karangan saya aja. Jadilah dengan keenakan makanan yang saya buat itu sebenarnya suami sangat menyukai masakan saya. Hanya karena pagi saya bangun siang, seharian berada di tempat kerja dan sampai rumah lagi saat magrib sangat tidak memungkinkan saya untuk memasak. Suami cukup menerima dengan makanan warung tiap harinya. hanya jika hari minggu dan saya dirumah saya mencoba sebisa mungkin memasak untuk suami saya. 

Tidak hanya soal memasak, saya juga bukan wanita yang rajin dalam urusan pekerjaan rumah yang lain. Bisa dipastikan saya hanya mencuci sekali dalam seminggu, itupun terkadang hanya pakaian-pakain dalam saya dan suami, karena saya lebih sering membawa kantong cucian besar saya yang isinya tumpukan baju kotor ke loundry. Tukang loundry sja sampai hapal kalau cucian saya sangat banyak tiap minggunya (kalau diprotes ibu atau kaka perempuan saya tentang sayaa meloundry pakaian, saya berdalih ini memberikan pekerjaan untuk tukang laundry yang sama dengan menjadi jalan rizki untuk sesama kan?? hahaha..bisa-bisanya saya aja). Terlebih soal setrika baju..uuuhhh itu pekerjaan yang sangat saya hindari. Saya nggak pernah suka menyetrika. Dari jaman gadis dulu saya lebih memilih mengerjakan hal lain daripada setrika  baju.

Hmmmm,, jadi dengan semua fakta tragis itu saya bisa dikatakan cukup beruntung dengan memiliki suami yang pengertian dan penyabar seperti suami saya <3. Dia tak mengomel jika saya mengahabiskan banyak uang untuk melaundry pakaian-pakaian kotor kami, atau untuk kaos kesayangannya yang kadang masih ditumpukan cucian kering dan belum disetrika. Atau untuk masakan warung untuk makan malamnya. Meskipun kadang dia bilang "Nii masak dong ayah kan pengen makan masakan istri ayah". Pernyataan seperti itu yang keluar dai bibir suami tercinta kadang mengiris-iris perasaan saya sebagai seorang istri. "Maafin Nii sayang belum bisa jadi istri yang baik untuk ayah, Nii janji akan belajar terus jadi istri yang baik. dan ga males-malesan lagi" janjiku dalam hati. Makanya saat hari minggu saya coba cuci pakaian sendiri, bayangkan betapa super banyaknya cucian dua orang selama satu minggu. kalau sudah begitu sayaa pasti tepar setelah selesai menjemur hehehhe. 

Minggu itu cuaca cerah, saya semangat sekali mencuci, saya rendam tumpukan baju kotor itu pada sebuah ember besar. Saya rendam pakaian itu dengan harapan kotoran-kotoran yang melekat bisa terangkat. Sementara saya merendam pakaian saya pun pergi ke pasar untuk belanja sayuran untuk makan siang kami. Setelah kurang lebih satu jam di pasar saya pulang, saya letakkan keranjang belanjaan saya dan saya siap untuk mengucek rendaman baju saya. Saya bernyanyi-nyanyi gembira karena merasa senang bisa menjadi istri rajin hari itu, tapii uuuuppss, benda apaan ini di kantong celana kerja suami saya, bentuknya kok kotak-kotak gitu. Ahhh,,semoga bukan dompet, kan dompet sudah saya keluarkan dari kantong celana tadi sebelum mencuci. Sudah atau belum yaa?? Cepat saya keluarkan benda itu dari kanntong dan benar tenyata itu berisi dompet. Huuuuaaa...saya merasa pagi yang cerah mendadak menjadi gelap dan mendung. Berarti sudah dua kali saya merendam dompet suami saya. Dulu ktp dan stnk suami saya sampai luntur,, jangan sampai yang sekarang terulang lagi. Cemas saya keluarkan isinya, ktp, sim, stnk, atm, dan sejumlah isinya basah. foto wanita cantik di bagian depan dompet juga terlihat mulai luntur kecantikannya. huhuhuhu. Yaa Allah saya merendam selama satu jam. Dan dompet itu ada di dalamnya, teronggok bisu dan kedinginan (ini saya yang berlebihan). Yang mebuat saya lebih miris, ktp suami saya kembali luntur, padahal ini ktp baru, yang belum sempat dilaminating.

 Gontai saya berjalan ke kamar. Saya temui suami saya yang sedang asiik membersihkan kaca rumah. "Sudah nii nyucinya, cepet amat" begitu kata suami saya dengan ekspresi riang karena belum tau dompetnya habis saya rendam. "Maafin Nii yah..dompet yah nii rendam lagi" ucap saya pasrah. Siap kalau kali ini dimurkai suami karena keteledoran saya sendiri. Suami saya bergegas melihat dompetnya di kamar.  Mukanya mendadak berubah keruh, saya sudang siap dimarahi. satu dua tiga empat lima. saya tunggu omelan suami saya. Tapi ternyata dia hanya berkata "lama ya tadi ngerendamnya kok sampai luntur semua begini Nii". "Tolong dompetnya dijemur di luar Nii" lanjut suami saya sambil mengelap kartu atm yang telihat basah. "Semoga aja atm nya masih bisa dipakai" ucapnya. Waduh, harus bisa dong kalau ga bisa gimana bisa ambil gaji nanti? kata saya dalam hati. "Emang rusak ya yah??maafin Nii yah, terus kalau ga bisa dipakai lagi gimana" tanya saya cemas. "Kalau ga bisa dipakai ya nanti ayah ambil di bank gajinya" hibur suami melihat wajah saya yang cemas. 

Sejak saat itu saya jadi sangat berhati-hati jika melakukan pekerjaan rumah. Saya ga mau ada insiden dompet masuk rendaman cucian lagi. Kesabaran suami saya justru membuka mata hati saya yang tertutup. Menohok batin saya yang terdalam (duilee bahasanya). Saya ingin belajar lebih baik lagi. Saya tidak mau menyia-nyiakan kesabaran dan pengertian suami saya. Ooooh sungguh beruntungnya saya bersuamikan seorang yang begitu sabar.

Emm..begitulah sekilas tentang keluarga saya.. tentang saya yang pemalas dan teledor. dan suami saya yang penyabar dan pengertian. 

Saya mensyukuri anugrah Allah berupa lelaki pendamping yang begitu mengerti keadaan istrinya. Bukan berarti rumah tangga kami smepurna. Tetapi saya sangat mensyukuri untuk apa yang sudah Alloh anugrahkan pada keluarga kami. Meskipun terkadang ada riak-riak kecil yang memicu perdebatan. Tetapi syukur ini untuk hari-hari yang masih bisa saya lalui dengan lelaki yang saya cintai. Untuk pagi-pagi yang serba buru-buru. Untuk sore-sore yang penuh cerita hangat di depan tivi. Untuk malam-malam yang hangat dalam pelukannya. Ya Allah terima kasih untuk semua nikmatMU. Saya akan terus berusaha menjadi istri yang salihah. Istri yang bisa menampingi suami dalam segala cuaca. Yang menguatkannya, mendukungnya, mengertinya.. 

cinta menurutku tak berwarna
ia menjadi jingga sebagaimana kau memakainya
ia pun menjadi kuning, biru dan merah sebagaimana kau menginginkannya
cinta bagiku, tak ubahnya kumpulan narasi tentang kejujuran dan keberanian
tentang kemarahan dan kasih sayang
cinta adalah lukisan yang unik dan tak terkatakan
sebab ia menenggelamkan kita pada angan-angan dan mimpi yang abadi

dan cintaku padamu adalah surga yang tak bisa kumasuki jika tanpamu

Sabtu, 22 September 2012

Romantisme Sabtu Petang Saya :)


Wawwwww .... great saturday night yaa?? saya berharap begitu juga dengan sabtu malam kalian. Banyak hal yang bisa dilakukan saat akhir pekan seperti ini. Sebenernya malam minggu itu milik semua orang, karena kan semua orang yang masih hidup sampai detik ini adalah pemilik malam minggu, jadi saya sangat tidak setuju malam mingguan itu hanya milik pasangan-pasangan kasmaran saja. Karena malam minggu itu bisa dilalui dengan siapa saja, bahkan jika kalian sendiri sekalipun. Sementara kegiatan yang bisa dilakukan saat sabtu petang (saya lebih nyaman menyebutnya begitu) itu sangat beragam, saya sih malas ya bahas aktivitas sejenis ngedate atau berduaan sama pacar gitu (karena buat saya hal itu ga menarik lagi sekarang, kebersamaan dengan pasangan yang belum halal itu bukan yang masuk kategori romantis versi saya pasca menikah), tapi kegiatan lain semacam menikmati waktu kumpul bersama keluarga, makan malam diluar bersama suami, nonton, atau kegiatan di rumah semisal nonton bola, putar dvd, baca, bahkan kegiatan yang dilakukan sendiri semisal menulis, apapun laah...

FYI aja, sekarang saya lagi pijat-pijat keyboard laptop butut kesayangan saya, sambil tengkurep di kasur saya yang nyaman. Suami lagi duduk manis depan tivi soalnya ada bola malem ini. Jujur saya ga tertarik dengan olah raga tipe apapun, jadi untuk sekedar menemani suami saya nonton bola ga berminat, dan suami cukup memahami dengan rela menikmati pertandingan itu sendiri (padahal apa sih asyiknya nonton bola sendiri, gemes sendiri, teriak-teriak sendiri :D). 

Saya nulis tuh ada tujuannya loh, kalau sekarang ini saya mau cerita. Sabtu ini selepas kerja sebenarnya banyak hal yang sudah saya rencanakan bersama suami, ya makan di luar, ya nemenin saya jalan-jalan ke malioboro, dan hal-hal lain yang sepertinya bakal bikin saya ngerasa seperti ABG lagi. Tapiiiih, rencana rapi tuh ga selalu di dukung situasi yang pas. Saya baru sampai rumah jam setengah 6 sore, dengan kondisi badan capek akibat tumpukan stress selama seminggu, tadinya sih niatnya smapai rumah mandi terus habis maghrib langsung tancap ke Malioboro, yang ada sampai detik ini saya bahkan belum mandi hahahaha. Membayangkan menempuh sekitar 30 km untuk sampai Malioboro ituuh adalah hal yang sangat berat untuk dilakukan ketika saya sudah nempel sama kasur kesayangan saya. Kenikmatan ini rasanya berat kalau harus ditukar dengan apapun, termasuk godaan shoping di Malioboro sekalipun. Jadilah saya dan suami memutuskan besok pagi saja pergi. 

Cerita ga sampai situ aja dong yaa. Tiba-tiba suami saya punya ide buat sepedahan berdua. Saya sih emang sudah dari lama pengen sepedahan. Boncengan berdua naik sepeda tua kepunyaan mbah kakung saya itu sepertinya suatu moment yang sarat keromantisan yang menyehatkan :D. Jadilah tadi saya dan suami sepedahan di bawah malam yang sedikti bintang dengan bulan tanggal 22 yang indah dilihat (kebawa efek romantis). Suami saya semangat banget ngayuh sepedanya, ga pake berhenti ngayuh atau istirahat sama sekali looh. Saya yang jarang banget naik sepeda sebenernya agak nggak nyaman ya bonceng sepeda gitu, tapi lagi-lagi karena pengaruh romantisme versi saya malam tadi saya tepis jauh-jauh rasa tidak nyaman yang diitimbulkan dari kerasnya bangku pembonceng sepeda tua mbah kakung saya :D. Tangan saya melingkari perut suami saya yang menggemaskan saking berisinya,,hehehe. Saya lumayan takut jatuh juga, lewat sawah-sawah terus sampai di desa sebelah. Ga taunya di sana lagi ada pertunjukkan wayang kulit, rame banget dong pastinya, orang-orang sibuk ngeliatin kami waktu kami lewat, mungkin mereka takjub malam-malam begini ada wanita cantik duduk manis di sedel belakang sepeda tua yang lumayan butut hehehehe. Saya sama suami ketawa-ketawa malu nggak jelas gitu menyikapi pandangan orang-orang tadi. Dan sepeda pun terus melaju, angin malam yang sejuk menambah romansa antara kami, membuat saya merasa sesuatu yang berbeda. Saya senang hal-hal sederhana seperti ini. Bagi saya ini moment kecil yang begitu berarti, membahagiakan. Melaju pelan di temaram malam yang hanya di terangi bulan sabit, memeluk erat pinggang lelaki yang saya cintai, menghirup udara malam yang menentramkan hati,  membicarakan hal-hal ringan yang mengundang tawa. Ini sangat berarti. Sampai detik ini masih terasa romantisme di atas sepeda tadi. 

Untuk saya bahagia itu sederhana...bagaimana dengan anda??


Jumat, 21 September 2012

Dapet Arisan pas Tanggal Tua Itu Spektaa Waaaawwww


Weeeekeeend ..... wuaalaaaa .. sudah sampai pada hari sabtu jugaa ... semangat pastinyaa lah yaa udah akhir minggu gini. Kenapa?? ya karena besok minggu, artinya libur kerja, bisa bangun agak siang, bisa santai-santai hehehe. Dan yang membuat keceriaan sabtu ini bertambah, karena pagi tadi saya dapet arisan. Lumayan juga sih dapetnya, biarpun yang ikut cuma 4 orang, saya, Nana, Mbak Yani, sama Ririf. Dari kemaren-kemaren siy saya sudah semangat banget pengen dapet yang pertama. Biasanya sih kalau arisan pada males dapet pertama, tapi saya sih ga masalah soalnya saya emang udah gembar-gembor sama temen seruangan pengen beli tas baru. Makanya perlu dana lebih buat bisa ngebeli itu tas idaman. Jadi dari 4 orang yang ikut arisan tadi, 2 orang udah nafsu banget pengen dapet, saya nafsu beli tas, si Ririf uda nafsu mau bayar kosan. Sementara Nana sama Mbak Yani ogah dapet duluan. Mereka milih ntar-ntaran aja dapetnya..

Jadilah itu arisan di shake-shake (kalau pake kocok-kocok kok bahasanya jadi gimana gituu yaa??hahaha) di tempat yang ala kadarnya a.k.a kotak tisuu. Keluarlah itu si gulungan imut, deg2an siapa yang dapet eehh malah nama Nana yang keluar, karena dia ga mau di shake-shake lagi lah itu kotak tisu, untuk yang kedua yang keluar malahan nama Mbak Yani. Laaaahh gimana siiy yang dikeluarin malah nama-nama orang yang lagi ga tertarik sama duit. Akhirnya kan tinggal nama saya sama Ririf, deg-degan juga saya.. siapa yang dapet...ehhh, gataunya nama saya yang keluar .. Cucoook deh yaa..kayaknya hari keberuntungan saya banget tanggal tua gini dapet duit 400 ribu.. :D. 

Balik ke ruangan saya langsung telepon suami saya,, pamer gitu critanya dapet arisan, secara kan suami lagi bokek berat tanggal tua gini dikarenakan gaji tengah bulannya ditahan sama perusahaan wkwkwkkwk, makanya saya pamerin aja saya puya duit (hahaha,,jahat yaa sayaa). Terus saya ajakin nanti malam jalan-jalan terselubung (minta diajak jalan-jalan padahal saya suruh nemenin shoping akakakkak). Untungnya suami saya ga curigaan, mau-mau ajalah dia :D.

Begitulah, saya sedang merasa beruntung hari ini, biarpun Jogja juga masih tetep bikin saya gerah dan kepanasan :D